Belajar Pemrograman, Pemula, Mulai Dari Mana?

Belajar Pemrograman, Pemula, Mulai Dari Mana?

Industri 4.0 ramai diperbincangkan mulai dari elit pemerintahan hingga orang-orang di jalanan. Teknologi mengubah gaya hidup masyarakat dari berbagai aspek dan hampir semua bidang pekerjaan telah dirasuki oleh 'hantu' teknologi. Jika kita tarik mundur puluhan tahun kebelakang, berbicara teknologi mungkin seperti perbincangan anak-anak yang sedang berimajinasi tentang karakter superhero yang dikaguminya.

Hari ini, lalu-lalang pejuang jalanan dengan jaket khasnya mengitari seluruh penjuru kota untuk menjemput rezeki, bermodalkan sebuah gawai maka pelanggan dan pengemudi dipertemukan untuk saling bertransaksi dalam menawarkan jasanya.

Pemrograman menjadi salah satu bagian yang memberikan sumbangsih yang cukup besar terhadap era teknologi hari ini, sehingga programmer menjadi profesi yang sedang banyak dilirik oleh industri. Hal ini menyebabkan permintaan pasar meningkat tajam, akan tetapi seribu kali sayang SDM (Sumber Daya Manusia) yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan tersebut, bukan karena kurangnya 'manusia'-nya, akan tetapi karena kurangnya sumber daya yang memiliki skill untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Baca Juga: Aplikasi E-Commerce Laravel 6 #9: Customer Transactions

Daya Tarik Pemrograman

Layaknya action figure yang mengundang daya tarik untuk dipamerkan, pemrograman juga memiliki daya tarik tersendiri sebagai 'mainan' orang-orang cerdas, sehingga para programmer cenderung lebih percaya diri memamerkan 'code'-nya kepada khalayak ramai.

Seni mengolah code menjadi sebuah tools yang dapat membantu pekerjaan banyak orang memiliki banyak cabang dengan tingkat kerumitannya masing-masing. Bayangkan, dalam bidang pemrograman web saja sering kali dirangkai dengan turunannya yang sering disebut sebagai Backend & Frontend, dimana masing-masing turunannya tersebut memiliki kompetensi yang membutuhkan keahlian tersendiri dengan segala kerumitan yang ditawarkannya.

Dengan beragam daya tarik yang memikat para pendatang baru untuk menjadi seorang programmer terkadang membuatnya kebingungan dalam menentukan pilihan bidang yang akan digelutinya. Selain karena kurangnya informasi terkait masing-masing bidang yang ada di dalam dunia pemrograman, faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah banyaknya generasi instan yang ingin "cepat menjadi programmer profesional", sehingga proses jatuh bangun dalam try & error tidak lagi menawan yang membuat banyak "pendatang baru" tereliminasi menjadi peternak lele.

Baca Juga: Aplikasi E-Commerce Laravel 6 #8: Manage Carts

Tips Menentukan Pilihan

Memilih memang menjadi persoalan yang tidak pernah usai dalam mengarungi kehidupan, termasuk memilih untuk fokus menekuni suatu bidang tertentu. Hal ini disebabkan karena kita tidak cukup mengenali diri kita sendiri secara spesifik. Mengapa memilih begitu penting ketika kita terjun ke dalam dunia pemrograman? Karena banyaknya jalur yang membutuhkan skill tertentu membuat kita akan kesulitan untuk mempelajarinya dalam satu waktu bersamaan.

Berdasarkan pengalaman & opini pribadi, berikut beberapa tips dalam menentukan pilihan yang bisa saya rumuskan untuk dijadikan rujukan teman-teman yang akan atau baru memulai untuk menginjakkan kaki di dunia pemrograman.

  1. Kenali Diri Sendiri

    Mengerjakan sesuatu berdasarkan rasa suka dan dikerjakan secara sukarela akan memberikan kenikmatan tersendiri ketika kita menjalaninya, maka proses mengenali diri sendiri menjadi kunci penting sebelum membuat keputusan untuk menjadi programmer. Menjadi programmer berarti bersepakat untuk menghabiskan energi dalam pekerjaan mengolah pikiran, sebab katanya kegiatan berpikir lebih banyak menguras energi ketimbang kegiatan lainnya. Rasa senang dan kecintaan terhadap bidang ini akan menjadi kunci agar kita bisa secara sukarela dan terus termotivasi untuk menjalaninya.

  2. Web, Mobile atau Desktop Programming?

    Apabila ditanya mana yang lebih baik dari ketiga bidang pemrograman di atas? Jawabannya adalah ketiganya bagus berdasarkan kebutuhan penggunanya masing-masing, karena ketiganya memiliki pasarnya tersendiri. Jika harus memilih, maka pilihlah bidang yang komunitasnya cukup aktif dalam berdiskusi baik di jagat maya maupun di komunitas sekitar wilayah anda. Hal ini akan membantu anda dalam proses belajar karena ada teman sharing, serta ada yang membantu ketika anda menemukan masalah yang begitu sulit untuk diselesaikan.

    Menurut penulis, Web & Mobile programming cukup hits belakangan ini ditandai dengan berbagai fasilitas publik yang beralih menggunakan web based ataupun mobile apps, sehingga bisa kita jadikan rujukan bahwa komunitasnya cukup berkembang dan dapat lebih mudah kita temui.

  3. Backend atau Frontend?

    Jika kita berbicara tentang backend atau frontend, maka keduanya adalah satu kesatuan yang saling terkait satu sama lain dengan kompetensi skill yang digunakan berbeda. Lalu apa perbedaan keduanya? Sederhananya, Backend adalah proses server side (dijalankan disisi server) yang di dalamnya terdapat proses aritmatika, pengolahan data dan segala jenis logic yang dibutuhkan untuk menopang sebuah aplikasi. Sedangkan Frontend adalah proses men-delivery data ke pengguna sehingga sebuah aplikasi menjadi lebih informatif dan interaktif. Frontend kerap kali disandingkan dengan proses design yang mengatur segala antar muka agar lebih menarik dilihat oleh user.

    Lalu mana yang harus dipilih? Jawabannya adalah kembali lagi pada diri anda sendiri, proses mana yang lebih anda sukai? Contohnya saja, Penulis pribadi tidak memiliki kemampuan dalam berimajinasi untuk menciptakan sebuah tata letak & antar muka yang menarik, maka Frontend tidak menjadi pilihan meski sekalipun bisa menggunakan tools atau bahasa pemrograman terkait.

  4. Native Atau Langsung Framework?

    Peran framework dalam mempopulerkan sebuah bahasa pemrograman yang digunakannya tidak bisa dipungkiri. Acap kali menimbulkan tanya, mana yang lebih baik, native atau framework? Sebab materi atau tutorial yang membahas tentang framework tertentu sering berkeliaran di jagat maya sehingga menimbulkan kedilemaan bagi para pendatang baru dibuatnya.

    Framework digunakan untuk menyeragamkan penulisan code ketika bekerja secara tim, selain itu digunakan juga untuk mempercepat pekerjaan dengan beragam fitur "magic" yang ditawarkannya. Akan tetapi untuk memahami cara kerja sebuah framework maka dibutuhkan pemahaman dasar terkait bahasa pemrograman yang digunakannya.

    Jadi, jika pertanyaannya, native atau framework? Maka tentu saja kita harus memperkuat pondasi terlebih dahulu dengan belajar bahasa pemrograman secara native.

  5. Mau mengerti bahasa Inggris

    Paham bahasa asing adalah sebuah keharusan di era saat ini, minimal anda secara pasif bisa mengerti ketika membaca teks bahasa Inggris. Meskipun content creator banyak yang lalu-lalang di jagat maya menyajikan materi bahasa Indonesia secara lengkap dan detail, akan tetapi kita juga perlu sesekali mengunjungi ataupun membaca content dengan muatan bahasa asing dalam rangka menambah wawasan dan juga menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi.

Kelima tips di atas sangat tidak berguna jika anda tidak menempa diri anda untuk membiasakan berinteraksi dengan bahasa pemrograman setiap harinya. Karena bahasa pemrograman bukan materi hafalan yang harus dilafalkan, akan tetapi proses pembiasaan diri dalam menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi dan merangkainya menjadi sebuah program yang berguna bagi manusia, minimal diri anda sendiri.

Nikmati prosesnya dan biasakan jemari anda. Coding adalah gaya hidup yang menghidupi.

Category:
Share:

Comments